MAKALAH
DAYA TARIK WISATA
Oleh
1.
LALU DIRAN KAWIRIAN (16302167)
2.
SURYADI HARMAN (16302185)
3.
ALI WARDANA (16302169)
4.
MUHAMMAD TAQWA (16302161)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
kelompok dua mengenai “Daya Tarik wisata“ ini dengan baik dan sesuai dengan
petunjuk.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun pada intinya untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
Ucapan terimakasih kepada dosen pengajar yang telah menyempatkan diri dalam
membaca dan memberi penilaian kepada makalah ini, akhir kata penulis ucapkan
terimakasih dan wassalam Wr,Wb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I.
PENDAHULUAN........................................................................................................
1. Latar Belakang.................................................................................................................
2. RumusanMasalah.............................................................................................................
3. Tujuan ..............................................................................................................................
BAB II.
PEMBAHASAN.............................................................................................................
A. Pengertian Daya Tarik Wisata ..........................................................................
..............
B. Pembagian Daya Tarik Wisata ........................................................................................
C. Daya Tarik
Sejarah……………………………………………………………………...
D. Daya Tarik
Wisata Minat Khusus………………………………………………………
E. Syarat-Syarat Untuk Daerah Daya Tarik Wisata ............................................................
F. Atraksi
Wisata..................................................................................................................
G. Meningkatkan
Daya Tarik Wisata.............................................................................
B BAB III. PENUTUP..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................
3.2 Saran ...............................................................................................................................
D
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Berdasarkan UU No.9 Tahun 1990 dijelaskan bahwa
pengertian kawasan wisata adalah suatu kawasan yang mempunyai luas tertentu
yang dibangun dan disediakan untuk kegiatan pariwisata. Apabila dikaitkan
dengan pariwisata air, pengertian tersebut berarti suatu kawasan yang
disediakan untuk kegiatan pariwisata dengan mengandalkan obyek atau daya tarik
kawasan perairan. Pengertian kawasan pariwisata ini juga diungkapkan oleh
seorang ahli yaitu Inskeep (1991:77) sebagai area yang dikembangkan dengan
penyediaan fasilitas dan pelayanan lengkap (untuk rekreasi/relaksasi,
pendalaman suatu pengalaman/kesehatan).
Destinasi
Pariwisata adalah area atau kawasan geografis yang berbeda dalam suatu
atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat unsur: daya tarik wisata, fasilitas
pariwisata, aksesibilitas, masyarakat serta wisatawan yang saling terkait dan
melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan. Daya tarik yang tidak
atau belum dikembangankan merupakan sumber daya potensial dan belum dapat
disebut daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu.
Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya
daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu kepariwisataan sulit untuk
dikembangkan.
Dalam literatur kepariwisataan luar
negeri tidak dijumpai istilah objek wisata seperti yang biasa dikenal di
Indonesia. Untuk pengertian objek wisata biasanya lebih banyak menggunakan
istilah “tuorist attractions”, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik
bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya, wisata merupakan perjalanan yang dilakukan seseorang
atau sekelompok orang dan menetap untuk sementara di tempat lain selain tempat
tinggalnya, untuk salah satu atau beberapa alasan, selain mencari pekerjaan. Perjalanan
wisata ini memerlukan suatu tujuan, diantaranya adalah menikmati objek wisata
atau daya tarik wisata. Dalam hal ini, daya tarik wisata merupakan sasaran dari
wisatawan untuk melakukan kegiatan kepariwisatanya.
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan
kata lain dari obyek wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun
2009 kata obyek wisata sudah tidak relevan lagi untuk menyebutkan suatu
daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah kata “ Daya Tarik Wisata”
Bedasarkan
hal yang dikemukakan diatas penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut
dengan judul “Daya Tarik Pariwisata “.
2.
Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan daya tarik
pariwisata/wisata?
2) 2 . Apa sajakah
pembagian daya tarik pariwisata/wisata?
3) Apa sajakah
syarat-syarat untuk daya tarik pariwisata/wisata?
4) Apa yang
dimaksud dengan atraksi wisata?
5)
Bagaimana upaya untuk meningkatkan daya
tarik pariwisata/wisata?
3.
Tujuan Penulisan
1) Untuk
mengetahui pengertian
daya tarik
pariwisata/wisata?
2) Untuk
mengetahui pembagian daya tarik pariwisata/wisata?
3) Untuk
mengetahui syarat-syarat untuk daya tarik pariwisata/wisata?
4) Untuk
mengetahui tentang atraksi wisata?
5) Untuk
mengetahui upaya untuk meningkatkan daya tarik pariwisata/wisata?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Daya Tarik Wisata
Menurut undang – undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun
1990 tentang kepariwisataan , ada dua jenis objek dan daya tarik wisata , yaitu
(1) objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud
keadaan alam, flora dan fauna; dan (2) objek dan daya tarik wisata hasil karya
manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni
budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman
rekreasi dan tempat hiburan.
Menurut
Karyono (1997) suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik di samping harus
ada objek dan atraksi wisata, juga harus memiliki tiga syarat daya tarik,
yaitu: (1) ada sesuatu yang yang bisa dilihat (something to see); (2) ada sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu
yang bisa dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu sesuatu yang bisa
dibeli (something to buy)
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari
obyek wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek
wisata sudah tidak relevan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan
wisatawan maka digunakanlah kata “ Daya Tarik Wisata” maka untuk mengetahui apa
arti dan makna dari daya tarik wisata di bawah ini adalah beberapa
definisi/pengertian mengenai DayaTarik Wisata menurut beberapa ahli :
a. Berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata
dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai
yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
b. A. Yoeti dalam
bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata”
tahun 1985 menyatakan bahwa daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu
segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu
daerah tertentu
c. Nyoman S.
Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata”
tahun 1994 mendefiniskan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik
dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.
d. Dari beberapa pengertian
diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya tarik wisata adalah segala
sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi
tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
e. Daya
tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat
menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau
tempat tertentu.
Dalam UU No. 9
tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah
suatu yang menjadi sasaran wisata terdiri atas :
a. Daya tarik
wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna.
b. Daya tarik
wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan sejarah, seni dan
budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan
komplek hiburan.
c. Daya tarik
wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan
kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat
ziarah dan lain-lain.
B.
Pembagian Daya Tarik Pariwisata atau wisata
A.
Daya Tarik
Wisata Alam (Keindahan)
1.
Pengertian
Keindahan
Menurut A.A.M keindahan dapat di
bagi menjadi dua yakni keindahan alami dan keindahan yang diciptakan oleh
manusia.
2.
Keindahan
Ciptaan Tuhan dan Manusia
Puncak keindahan
itu sendiri adalah ciptaan Tuhan, disebut dengan ayat-ayat Allah (ayat artinya
tanda-tanda kebesaran Allah), orang Hindu menyebutnya pengenjawantahannya
dengan Brahma, orang Kristen dengan Kekudusan, dan orang Budha dengan
teratainya.
KEINDAHAN CIPTAAN ALLAH DALA A –Quran di
sebutkan bahwa manusia tidak dapat
menhitungnya walaupun untuk melukisnya di kumpulkan air lautan sebagai
istilah,dan air lautan itu di tambahkan terus menerus ,tetapi sepanjang
pengetahuan kita untuk mengenal allah adalah memalui ciptaan-Nya (ayat-ayat
Nya) yaitu antara lain:
1. Laut yang terlihat dari pantai
2. Gunung yang terlihat dari daratan
rendah
3. Hewan dan segala jenisnya di darat
,laut dan udara
4. Tumbuhan dengan segala jenisnya
5. Manusia dengan segala suku bangsanya
3.
Daya
Tarik Parwisata atau Wisata dari Segi Keindahan
1.
Keindahan
gunung dilihar dari sawah
2.
Keindahan
danau dilihar dari ketinggian
3.
Pura
ulun di danau bratan
4.
Sawah
di tabanan bali
5.
Kegagahan
singa di kebun bintang
6.
Kesabaran
buaya dan komodo
7.
Kewibawaan
beruang merah dan putih
Daya Tarik Wisata
Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi
pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya.
1.
Air
Terjun Benang Kelambu
a.
Daya
Tarik
Nama air
terjun benang kelambu menjadi salah satu objek wisata andalan masyarakat Lombok ini di dasarkan pada
curahan air-nya yang dianggap menyerupai
kelambu atau tirai. Hal itu terjadi karena adanya air yang mengalir dari
atas melalui tumbuhan yang merambat dan
tidak jatuh pada satu titik. Sebagai sebuah objek wisata alam, tentu saja daya
tarik utama dari objek wisata ini adalah
panorama alam yang indah dan
mempesona bagi para pengunjungnya.
c.
Lokasi
Air terjun benang kelambu
berada di Desa Aik Berik, Kec.Batu
Kilang Utara Kab.Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Supaya bisa tiba di
lokasi, wisatawan bisa memulai perjalanan dari kota mataram dan
menempuh jarak sekitar 30 km, dengan waktu
sekitar 45/50 menit. Serta akses yang
sangat mudah untuk
masuk ke lokasi, dan
dapat dilewati oleh kendaraan bermotor dan
setelah tiba di tempat
parkiran para wisatawan
harus berjalan sekitar 1/1,5 meter untuk mencapai lokasi
air terjun.
c.
Fasilitas
Objek wisata ini belum
memiliki fasilitas yang
memadai seperti, Hotel atau
tempat penginapan lainnya,
karena lokasinya berada
di tengah hutan.
2.
Pantai Kuta
a.
Daya
Tarik
Pantai
yang awalnya tidak
dikenal oleh sebagian
orang sekarang sudah
menjadi salah satu objek
wisata kebanggaan masyarakat
Lombok atau mungkin seluruh dunia. Keindahan
alam yang dimiliki
pantai kuta ini
tidak kalah dari
pesona yang dimiliki oleh
pantai kuta yang
ada di bali.
Daya
tarik lainnya yang
dimilik oleh objek
wisata ini adalah
butiran pasirnya yang tergolong
unik. Butiran-butiran pasir tersebut
menyerupai butiran merica. Keunikan itulah yang dimanfaatkan
oleh para wisatawan dengan berjalan kaki
di atas pasir tersebut.
b.
Lokasi
Pantai kuta termasuk wilayah Desa Kuta,
Kab. Lombok Tengah. Nusa Tenggara Barat. perjalan objek wisata ini bisa dimulai dari kota
mataram. Untuk menuju ke lokasi pantai kuta tersebut kita harus menempuh
perjalanan sekitar 1,5/2 jam perjalanan agar bisa sampai disana.
c.
Fasilitas
Bagi para wisatawan yang ingin
berlama-lama disini atau menginap di pantai kuta, ada beberapa
hotel atau tempat penginapan yang ada di pantai kuta seperti, Novotel
dan lain-lain. Serta di pantai kuta ini juga sudah di sediakan warung atau
restoran yang ada di sekitar lokasi.
3.
Pantai
Senggigi
a.
Daya Tarik
Pantai yang masih asri ini memiliki
keindahan yang disejajarkan dengan pantai ternama yang ada di bali seperti
pantai kuta dna sanur.dan kondisi pantainya jugapun tidak terlalu besar sangat
senang untuk bersantai. Dan panorama alamnya juga pun sangat indah.
Dari pantai senggigi para wisatawan bisa
melihat atau menyaksikan hamparan laut biru dengan latar gunung agung di pulau
bali.
Setelah pusa dengan segala keindahan
yang ada pulai senggigi, sayang rasanya jika wisatawan tidak menyempatkan diri
untuk mengunjungi beberapa objek wisata lain yang jaraknya tidak jauh dari
pantai. Objek-objek wiata tersebut antara lain Pura Batu Bolong, (yang di
bangung di atas batu karang), tiga gili (pulau kecil), yaitu Gili Trawangan,
Gili Meno, Gili Air, pantai kerandangan dan pantai batu layar.
b.
Lokasi
Pantai senggigi berada di kabupaten
Lombot Barat.Nusa Tenggara Barat..
Jaraknya yang hanya sekitar 12 km
dari kota mataram membuat objek wisata pantai ini mudah di akses. Jika para
wisatawan tidak membawa kendaraan pribadi, banyak terdapat angkutan umum
yang siap mengantarkan wisatawan menuju
ke lokasi.
c.
Fasilitas
Bagi para wisatawan yang ingin menginap
di sekitar lokasi wisata ini banyak terdapat penginapan, mulai dari hotel kelas
melati hingga hotel berbintang atas, yang dapat disewa. Serta bagi para
wisatawan yang ingin menikmati kuliner khas Lombok seperti ayam taliwang, dan lainnya. Disekitar lokasi ada
banyak warung makan dan restoran yang siap melayani para wisatawan yang datang.
B.
Daya Tarik
Wisata Sosial Budaya
Daya Tarik Wisata Sosial Budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai objek
dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah, upacara adat, seni
pertunjukan dan kerajinan.
a.
Pengertian Budaya
kebudayaan
dalam bahasa inggris adalah “culture” dalam bahasa latin adalah “colore” dan
dalam bahasa Indonesia juga diistilahkan dangan peradaban atau budi yang dalam
bahasa arab disebut dengan “akhlaq”.
Di
Indonesia kebudayaan secara etimologi berasal dari kata sansekerta yaitu
“buddayah” , bentuk jamak dari kata “buddhi” (akal) sehingga dikembangkan
menjadi budi-daya, yaitu kemampuan akal seseorang atau sekelompok manusia.
Menurut
keontjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia, dalam rangka kehidupa masyarakat yang dijadikan milik dari
manusia dengan belajar.
Menurut MOH
HATTA
Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
Menurut zoetmulder kebudayaan adalah perkembangan terpimpin
olej manusia budayawan dari kemungkinan-kemungkinan terutama alam
manusia,sehingga iya merupakan satu kesatuan yang harmonis.
Kebudayaan dekat dengan berbagai
disiplin ilmu pengetahuan antara lain
6.
System
matapencahariian
7.
System
pendidikan
8.
System
persembahan
9.
System
seni
10.
System
moral
11.
System
hokum
12.
System
olahraga
b.
Budaya suku-suku di Indonesia
1. Budaya
Jawa
Budaya jawa terkenal dengan ketabahan mereka yang tinggi dan
bahkan juga ulet, hal ini di kalangan suku lain cenderung seperti kepasrahan
yang fatalis karena dipengaruhi oleh kultur “nrimo”, bahkan untuk meniadakan
kesombongan mereka memakai istilah”ojo” dumeh” (jangan mentang-mentang).
Hal inlah yang
yang menjadi daya tarik tersendiri dalam kepariwisataan karena masyarakat Eropa
atau orang Eropa lainnya berkeinginan mempelajari, dan ingin meneliti dan
berkenalan, serta menikmati pelayanan ramah orang jawa tersebut.
2. Budaya
Minangkabau
Budaya partisipan
diangkat dari ranah Minangkabau yaitu mengapa orang padang terkenal dengan ulet
bersilat dan tidak mau mengalah, hali ini karena dalam berpatah dan petitih
dari hulu mereka memiliki filsafat hidup
Hal inilah para
wisatawan Eropa dan Amerika akan tertarik untuk mengkaji keberadaan demokrasi
dan perdebatan berceloteh dari nuansa budaya Minangkabau.
3. Budaya
Sunda
Akan halnya
keberadaan pariwisata, para wisatawan sangat tertarik dengan tarian erotis
penari sunda yang menggoyang pinggul mereka yang terkenal dengan sebutan
bahenol, bahkan persenan (hadiah) bagi seorang penari diselipkan pada buah dada
penanri atau di tempat lainnya, dan para wisatawan asing akan dipanggil ke atas
panggung untuk menari dengan para penari tersebut.
4. Budaya
Bugis Makasar
Budaya Bugis
Makasar memiliki budaya yakni “siri”, maksudnya adalah sebagai penebusan rasa
ketersinggungan, yaitu bila harkat keberadaan dirinya terinjak. Missal dalam
menjaga anak perawan mereka. Siri berkibat hilangnya nyawa orang lain, untuk
itu tidak diperlukan pandai bersilat karena tantangannya berkelahi di dalam
sarung dengan badik terhunus, tetapi siri juga dapat berpengaruh positif karena
rasa kekeluargaan yang besar.
5. Budaya
Manado
Masarakat kawanua cendrung terkenal paling
moderat di kawan tanah air ini.hal inilah yang membuat orang mnado lebih supel
ketimbang suku-suku lain,sehingga gampang bergaul,ini sangat penting dalam
keberadaannya sebagai tuan rumah dalam kepariwisataan.
Kawanu berate kekeraban,konco atau
masayarakat paguyuban mando itu sendiri,di daerah ini eksistensi kaum wanita
sudah sejak dulu menonjol,karena di pandang lebih terbuka bahkan sedikit genit
bagi masarakat di daaerah Indonesia lainnya.
Namun dampak positipnya setiap persahaban
dengan orang manado ,jarang di pecundangi karena di daerah ini tidak ada
istilah menohok kawan seiring.kegotong –royongan di daerah ini di kenal dengan
istilah ‘’mapalus’’
Legenda kuno mencatat bahwa daerah ini
pernah di pimpin oleh kaum wanita yang banyak jumlahnya sedang kan kaum peria
terbatas ketika itu,hal inilah yang membuat kaum wanita cetakan dalam
memperjuangkan hidup,kemudian sesuai dengan fitrahnya kaum wanita yang lemah
ini dalam persaingan mengandalkan rayuan yang melankolis.
6. Budaya
Bali
Hal ini berpengaruh pula dalam
kepariwisataan karena orang lain (wisatawan) senang untuk meneliti dan
melihatnya,perkembangan budaya bali yang sangat tradisional dan modern. Karena
masyarakat bali adalah adanya azaz gotong-royong baik sebagai nilai budaya
maupun sebagai perilaku social. Bentuk gotong-royong yang ada di bali tersebut
di beri istilah yaitu:
1. Nguopin (gotong-royong antar
individu atau keluarga).
2. Ngedeng (gotong-royong antar
perkumpulan).
3. Ngayah (gotong-royong untuk
keperluan agama).
Serta
dalam budaya bali juga terdapat tarian-tarian yang menjadi cirri khas mereka
seperti, tarian melirikkan mata,lenggok bahu, hentakan kaki,teriak suara, serta
ini dengan keserasian seluruh penari tersebut.
7.
Budaya Batak
Orang
batak terkenal paling eksistensialis dalam menantang hidup dan kehidupan ini
,sehinga di kalangan anak-anak muda di kenal istilah Btak Tambak Langsung BTL ,maksudnya
seseorang yang tinggal di pedalaman sumatera utara juga bias tanpa leat kota
belawan medan langsung merantau ke kota Jakarta tanpa piker panjang apapun
resikonya.
Hubungan
budaya batak dengan illmu kepariwisataan adalah mudah di terima wisatawan dar
berbagai lokasi baik local ,dalam negeri maupun mancanegara untuk melakukan
kunjungan wisata ataupun penelitian diwilayah ini karena mereka orang batak ini
terbuka dan gampang bergaul ,walau tampak kasar sekalipun
Terhadap
pihak yang dianggap sudah akrap mereka menyebut ‘’halak kita’’ disamping
memangil mereka deng ‘’lai’’ hanya saja istiadat kawin-kawin yang sangat
mengentalkan kekerabatan didaerah ini yaitu ada 4 alat pengikat dalam
peminangan sebagai berikut di bawah ini:
ü Upa sahu
ü Upa jalobara
ü Upa tulung
ü Upan pariban
Apabila tidak di penuhi keempat alat pengikat ini akan
menimbulkan “ silang al sinamot”
8.
Budaya Papua
Hubungan komonitas di daerah daratan
irian jaya papua sangat sulit,karena berat medan yang akan di lalui,karena itu
didalam perkembangan budaya kedaerahan sangat memilikinperbedaan antara satu
dengan yang lainnya ,sebagi contoh dapat dilihat dari banyaknya bahasa daerah
di wilayah ini ,sebab masing-masing daerah,lokasi ,suku,tempat dan lai-lainnya
itu,masing-masing mengembangkan bahasa ibunya yang sulit di pengaruhi daerah lain karena hubungan yang terputus.
Namun
demikian budaya yang hampir sama pada sebagian besar orang irian jaya papua
adalah keras hati dan gengsi dengan demikian tidak tampak sikap merunduk orang
irian jaya papua dalam saling menghormati. Dampak positipnya bila orang irian
jya papua memegang jabata ,akan mudah mempertahankan wibawa dan kharismanya
masing-masing bahkan cenderung kurang berkenan membuka aib.
9. Budaya
Aceh
Orang
aceh lebih suka di katakana sebagai penjahat dari pada dinilai telah meninglkan
agam islam(yang mereka ucapkan dengan istilah kopee maksudnya kafir)karena
sudah begitu terpati dalam darah daging mereka bahwa aceh itu serambi mekah dan
itu adalah islam,walaupun ada di antara mereka
yang meninggalkan shalat dan puasa.karena sifat mengutamakan
kefanatikan dari pada keshalehan inilah
intel belanda memerlukan pura-pura masuk agama islam menyelidiki budaya aceh.
Masyarakat
aceh cukup eksis dalam hidupnya serta memiliki ketersingungan jiwa yang
sensitip.Berkenaan dengan hasrat hati masyarakat aceh dalam mentang hidup
ini dengan perjuangan gigih.mereka
beresendi pada istilah “de teuron dari
rumoh,neugsia ngon darah”” maksudnya kalaw turun dari rumah jangan harapkan
pulang nama,tetapi kalau operlu pulang darah .hal ini dekat dengan ayat Al
Quuruan yang mengatakan “fa izza azamata
fa tawaqal alalalah” artinya apaibila
kau telah membulatkan tekat maka serahkanlah kepada allah SWT.
Hubungan
budaya aceh dengan pariwisata ,wisatawan akan tertarik datang ketempat ini
untuk mempelajari budaya islam yang dimodifikasi menjadi budaya aceh ini,spesifik
dan khas.
c.
Daya Tarik Pariwisata atau Wisata
dari Segi Budaya
Banyak
pula para wisatawan yang datang ke suatu daerah atau Negara, karena daya tarik
budayanya, apalagi kalau budaya tersebut jauh berbeda dari budaya mereka, atau
sebaliknya pada tempat yang jauh berbeda lalu ditemukan budaya yang sama, sudah
barang tentu mereka merasa heran dan ingin mengetahui kesamaan tersebut.
Misalnya
orang Amerika yang biasa berdansa berpelukan ingin melihat tari Bali yang lemah
gemulai yakni dengan menggerakkan tangan jari, kaki, pinggang, bahkan mata
mereka.
C.
Daya Tarik Sejarah
a.
Pengertian Sejarah
Menurut ibnu khaldun dalam bukuny yang
berjudul Muqaddimah menjelaskan sebagai berikut:
Sejarah adalah salah satu disiplin ilmu
dipelajari secara luas oleh bangsa-bangsa dan generasi-generasi. Dalam bahasa
inggris sejarah disebut “history” yang artinya masa yang telah lampau. Serta
dalam bahasa arab juga di artikan bahwa denga istilah “sajaratun”, artinya
pohon, jadi kalau melihat gambar silsilah raja-raja, secara sepintas akan
tampak bagaikan pohon.
sejarah
merupakan kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada
masa lampau akan menjadi sejarah bagi kita pada masa sekarang, begitu pula
peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang terjadi sekarang akan menjadi
sejarah bagi orang-orang pada masa waktu yang akan datang. Jadi akan halnya
hubungannya dengan ilmu pariwisata karena pada umumnya sejarah sebenarnya
adalah berbagai catatan penyelenggara pemerintah Negara zaman dulu yang ingin
dilihat, dikunjungi, dipelajari, diteliti, dikenang, dianalisa orang.
b. Sejarah
peradaban manusia di dunia
Sejarah
dapat di lihat dari masing-masing Negara dan bangsa yang terbentuk karena
persamaan senasip sepenanggungan, dan keseluruhan ini berangkat dari manusia
yang memiliki jiwa dan perasaan.
Jadi
manusia memiliki perasaan seperti rasa
senang,susah,hiba,,kecewa,duka,benci,cemburu,dendam,takut,ragu,muak,ganduh,dongkal,dan
akhirnya cinta dalam jiwa.Hanya saja tingkatannya berbeda dalam setiap
individu.,ada yang gampang terpesona ,tergiur
Contoh:
a.
Bangsa
Yunani Kuno
b.
Bangsa
Roma Kuno
c.
Bangsa
Arab
d.
Bangsa
Yahudi
e.
Bangsa
Spartan
f.
Bangsa
China
c. Daya
Tarik Parwisata atau Wisata dari Segi Sejarah
Orang Amerika ingin mengunjungi bukit
ifar di sentani jayapura karena tempat itu dulu dimana Jendral Douglas Mac
Arthur pernah singgah ketika kembali dari Australia untuk menyerbu jepang dalam
perang dunia kedua.
Umat
yang beragma budha ingin melihat kembali peninggalan karya umat budha yaitu
candi Borobudur yang di buat ratusan tahun yang lalu di antara sola dan
Yogyakarta sekarang, sebagai kenangn dan Nampak tilas.
Umat
Islam ingin melihat tempat nabi Muhammmad SAW. Pertama kali memperoleh wahyu
dari Allah SWT. Melalui malaikat jibril pada bulan ramadhan, sekalipun naik ke
Gua Hira dan mendaki bukit Jabal Nur itu cukup berbahaya saat ini.
Umat
Hindu kembali ingin melihat bukit Kurusetra tempat Arjuna menerima wajangan
dari Awatara Sri Krisna yang menjadi titisan Bharata Wisnu menjelang perang
besar Bharata Yudha hal mana wejangan tersebut terkenal dengan sebutan kitab
suci Bhagawat Ghita.
Orang
Kristen Khatolik dating berkunjung ke Gereja Vatikan di Roma sebuah Negara
kecil tetapi memimpin umat Khatholik sedunia ( kecuali Anglikan ) mereka
mendengarkan pidato Paus setiap tahun, kendatipun sang paus berganti sesuai
tata cara umat Khatholik itu sendiri.
Orang-orang
dari berbagai bangsa dan Negara ingin melihat peninggalan kerajaan Mesir yang terjaga
ditengah padang pasir Sahara Afrika, baik yang berupa Piramid ataupun singa
raksasa berkepala manusia.
D.
Daya Tarik
Wisata Minat Khusus
Daya Tarik Wisata Minat Khusus
merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan
pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para
wisatawan harus memiliki keahlian. Contohnya: berburu mendaki gunung, arung
jeram, tujuan pengobatan, agrowisata, dll.
Perencanaan dan pengelolaan Daya tarik wisata alam, sosial budaya
maupun objek wisata minat khusus harus berdasarkan pada kebijakan rencana
pembangunan nasional maupun regional. Jika kedua kebijakan rencana tersebut
belum tersusun, tim perencana pengembangan daya tarik wisata harus mampu
mengasumskan rencana kebijakan yang sesuai dengan area yang bersangkutan. Berikut adalah beberapa contoh syarat-syarat daya tarik wisata
No
|
Klasifikasi
|
Contoh
|
1
|
Active
Adventure
|
ü Caving
ü Trekking
|
2.
|
Nature
And Wildlife
|
ü Geology
ü National Parks
|
3.
|
Affinity
|
ü Senior Tour
ü Arttist’s Workshop
|
4.
|
Ramonce
|
ü Honeymoon
ü Spa/Hot Sping
|
5.
|
Family
|
ü Camping
ü Shopping Trips
|
6.
|
Soft
Adventure
|
ü Backpacking
ü Bicycle Touring
|
7
|
History/Culture
|
ü Art Festifal
ü Film/Film History
|
8
|
Hobby
|
ü Gambling
ü Beer Festival
|
9
|
Spiritual
|
ü Mythology
ü Religion/Spiritual
|
10
|
Sport
|
ü Basket Ball
ü Soccer
|
E.
Syarat-syarat untuk daerah daya tarik
wisata
Suatu Daya Tarik Wisata dapat menarik
untuk dikunjungi oleh wisatawan
harus memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, menurut Maryani
(1991:11) syarat-syarat tersebut
adalah :
a) What to see
Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata
yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut
harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi wisatawan. What to see meliputi pemandangan
alam, kegiatan, kesenian dan atraksi wisata.
b) What to do
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan
disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan
betah tinggal lama ditempat itu.
c) What to buy
Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh
untuk di bawa pulang ke tempat asal.
d) What to arrived
Di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaimana kita
mengunungi daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan
berapa lama tiba ketempat tujuan wisata tersebut.
e) What to stay
Bagaimana wisatawan akan tingggal untuk sementara selama
dia berlibut. Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintang atau hotel
non berbintang dan sebagainya.
Selain itu pada umunya daya tarik wisata suatu objek
wisata berdasarkan atas :
a. Adanya sunber
daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih.
b. Adanya
aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
c. Adanya ciri
khusus atau spesifikasi yang bersifat langka .
d. Adanya sarana
dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir.
e. Punya daya
tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian,
upacara-upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya
manusia pada masa lampau.
f.
Suatu daerah dikatakan memiliki daya
tarik wisata bila memiliki sifat :
g.
Keunikan, contoh: bakar batu (di Papua)
sebuah cara masak tradisional mulai dari upacara memotong hewan (babi) sampai
membakar daging, sayuran dan umbi/talas yang disekam dalam lubang, ditutup batu
lalu dibakar, serta keunikan cara memakan masakan tersebut.
h.
Keaslian, alam dan adat yang dilakukan
sehari-hari, dalam berpakaian dan kehidupan keluarga dimana seorang perempuan
lebih mengutamakan menggendong babi yang dianggapnya sangat berharga dari pada
menggendong anak sendiri.
i.
Kelangkaan, sulit ditemui di
daerah/negara lain
j.
Menumbuhkan semangat dan memberikan
nilai bagi wisata.
Pembangunan
suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber pada potensi daya tarik
yang dimiliki objek tersebut dengan mengacu pada ceritera keberhasilan
pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan, yaitu diantaranya adalah:
ü Kelayakan
Finansial
Studi kelayakan ini menyangkut
perhitungan secara komersial dan pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan
untung-rugi sudah harus diperkirakan dari awal. Berapa tenggang waktu yang
dibutuhkan untuk kembali modal pun sudah harus diramalkan.
ü Kelayakan
Sosial Ekonomi Regional
Studi kelayakan
ini dilakukan untuk melihat apakah investasi yang ditanamkan untuk membangun
suatu objek wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional;
dapat menciptakan lapangan kerja berusaha, dapat meningkatkan penerimaan
devisa, dapat meningkatkan penerimaan pada sektor yang lain seperti pajak,
perindustrian, perdagangan, pertanian, dan lain-lain. Dalam kaitannya dengan
hal ini pertimbangan tidak semata-mata komersial saja tetapi juga memperhatikan
dampaknya secara lebih luas.
ü Layak Teknis
Pembangunan
objek wisata harus dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang
ada. Tidaklah perlu memaksakan diri untuk membangun suatu objek wisata apabila
daya dukung objek wisata tersebut rendah. Daya tarik suatu objek wisata
tersebut membahayakan keselamatan para wisatawan.
ü Layak
Lingkungan
Analisis
dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembangunan suatu
objek wisata. Pembangunan objek wisata yang mengakibatkan rusaknya lingkungan
harus dihentikan pembangunannya. Pebangunan objek wisata bukanlah untuk merusak
lingkungan, tetapi sekedar memanfaatkan sumber daya alam untuk kebaikan manusia
dan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia sehingga terciptanya
keseimbangan, keselarasan, dan keserasian hubungan antara manusia dengan
lingkungan alam dan manusia dengan Tuhannya.
Penentuan Unsur Pengembangan dan Bobot Daya Tarik Wisata
Pariwisata dilandasi oleh pengertian dan konsep disajikan dalam
blog pedoman ini dikembangkan dengan menentukan unsur-unsur yang berpengaruh
terhadap pengembangan destinasi pariwisata dan memberikan bobot atau nilai
penting terhadap masing-masing unsur tersebut.
F. Atraksi
wisata
a. Atraksi wisata
seni, budaya, warisan sejarah, tradisi, kekayaan alam, hiburan, jasa, dan
lain-lain hal yang merupakan daya tarik wisata didaerah tujuan wisata.
b. Atraksi wisata
dapat berupa kejadian-kejadian tradisional, kejadian-kejadian yang tidak tetap,
dan pembuatan keramik di Kasongan. Beberapa atraksi wisata di Indonesia yang
sering dikunjungi wisatawan, misalnya perayaan Sekaten di Yogya dan Sala,
Upacara Ngaben di Bali, gerhana matahari total, dan pekan Raya Jakarta (Jakarta
Fair). Berdasarkan pengertian objek wisata dan atraksi tersebut, dapatlah
dikemukakan perbedaan dan persamaan antara objek wisata dan atraksi wisata.
G.
Meningkatkan Daya Tarik
Agar suatu daerah tujuan wisata
mempunyai daya tarik, disamping harus ada objek dan atraksi wisata, suatu DTW
harus mempunyai 3 syarat daya tarik yaitu:
a. ada sesuatu yang bisa dilihat
(something to see)
b. ada sesuatu yang dapat dikerjakan
(something to do)
c. ada sesuatu yang bisa dibeli
(something to buy)
Ketiga syarat tersebut merupakan
unsur-unsur untuk mempublikasikan pariwisata.
Seorang wisatawan yang datang
kesuatu DTW dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) dan kepuasan
(satisfactions). Manfaat dan kepuasan tersebut dapat diperoleh apabila suatu
DTW mempunyai daya tarik. Prof.Marrioti menyebut daya tarik suatu DTW dengan
istilah attractive spontanee, yaitu segala sesuatu yang terdapat didaerah
tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung
ketempat tersebut.
Hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu DTW antara lain
dapat dirinci sebagai berikut.
A.
Benda-Benda
Yang Tersedia Dan Terdapat Di Alam Semesta (Natural)
1.
Iklim:
Cuaca cerah (clean air), kering (dry), banyak cahaya
matahari (sunny day), panas (hot), sejuk (mild), hujan (wet), dan sebagainya.
2.
Bentuk tanah
dan pemandangan (land configuration and landscape):
Tanah yang datar (plains), gunung berapi (vocanos),
lembah pegunungan (scenic mountain), danau (lakes), pantai (beaches), sungai
(river), air terjun(water-fall), pemandangan yang menarik (panoramic views)
3.
Hutan belukar
(the sylvan elements), misalnya hutan yang luas (large forest), banyak
pepohonan (tress).
4.
Fauna dan
flora, seperti tanaman-tanaman yang aneh (uncommon vegetation), burung-burung
(birds), ikan (fish), binatang buas (wild life), cagar alam (national parks),
daerah perburuan (huntingand photographic safari), dan sebagainya.
5. pusat-pusat
kesehatan atau (health center)
Sumber air mineral (natural spring of
mineral water). Mandi lumpur(mud-baths),sumber air panas(hot spring).
B.
Hasil Ciptaan
Manusia (Man Made Supply)
Benda-benda
bersejarah, kebudayaan dan keagamaan (historical, cultural and religious):
1. Momentum bersejarah dan sisa peradaban
masa lalu
2. Museum, art galery, perpustakaan
kesenian rakyat, dan handicraft.
3. Acara tradisional, pamderan, festival,
upacara naik haji, upacara perkawinan, dan khitanan.
4. Rumah-rumah ibadah, seperti masjid,
gereja, kuil, candi maupun pura.
C.
Tata Cara Hidup
Masyarakat (The Way Of Life)
Kebiasaan
hidup, adat istiadat dan tata cara masyarakat merupakan daya tarik bagi
wisatawan. Sebagai contoh:
1. pembakaran
mayat (ngaben) di Bali.
2. Upacara
pemakaman mayat di Tanah Toraja.
3. Upacara Batagak
Penghuku di Minangkabau.
4. Upacara
khitanan di daerah Parahiyangan.
5. Tea ceremony di
Jepang.
6. Upacara waisak
di candi mendut dan brobudur.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Daya tarik
wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang
tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
Pembagian daya
tarik pariwisata:
1. Daya
tarik Wisata Alam
2. Daya Tarik
Wisata Sosial Budaya
3. Daya Tarik
Minat Khusus
Atraksi wisata
seni, budaya, warisan sejarah, tradisi, kekayaan alam, hiburan, jasa, dan
lain-lain hal yang merupakan daya tarik wisata didaerah tujuan wisata.
Upaya untuk
meningkatkan daya tarik wisata
a. ada sesuatu
y ang bisa dilihat (something to see)
b. ada sesuatu
yang dapat dikerjakan (something to do)
c. ada sesuatu
yang bisa dibeli (something to buy)
2. Saran
Hendaknya kita
sebagai mahasiswa harus bisa memahami daya tarik pariwisata ini dengan baik
agar bisa memahami materi pariwisata dengan baik.
Hendaknya
setiap daya tarik wisata agar dapat ditingkatkan lagi agar menarik minat
wisatan untuk datang ke objek wisata tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dirta,Surya
.2009.Pengantar Illmu Pariwisata.Jakarta:C.V
ANDI OFFSET
Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek Daya Tarik
Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. IKertas Karya. Program Pendidikan
Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan
Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di Kota Palembang. Tesis Ps. Magister
Kajian Pariwisata. Universitas Gadjah Mada.
Marpaung, Fernando. 2009. Strategi Pengembangan Kawasan
Sebagai Sebuah Tujuan Wisata. Tesis Ps. Magister Kajian Pariwisata.
Universitas Gadjah Mada.
Pendit. Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah
Pengantar. Perdana. Jakarta.
Sinaga, Supriono. 2010. Potensi Dan Pengembangan
Objek Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kertas Karya. Program Diii
Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.