DAMPAK PENUMPUKAN
SAMPAH BAGI KESUBURAN TANAH
MAKALAH
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata pelajaran Geografi yang dibimbing oleh Ibu
Mufrikhatul Walidaini.
Oleh:
1. Titi Sari Sinung Rahayu
2.
Denda
Ani Soraya
3.
Desita
4.
Buyu
Handoyo
5.
Herman
Agung Hidayat
DINAS PENDIDIKAN
KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 TANJUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami
juga berterima kasih kepada Ibu guru pembimbing yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Serta tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi
dalam penyelesaian makalah ini. Atas dukungan semua pihak, kami mengucapkan
banyak terima kasih.
Semoga
makalah ini dapat membantu memperluas pengetahuan kita. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Tanjung,
25 Mei 2016
Penyusun
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan bagian daratan yang
terbanyak dan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan seperti, untuk bahan
bangunan dan tempat untuk bercocok tanam. Khususnya untuk bercocok tanam, tanah
memiliki kandungan yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Tanah yang
baik yaitu tanah yang kandungannya terjaga dengan baik dan tanpa ada campuran
zat berbahayanya.
Kenyataan saat ini tanah sudah terpolusi
oleh sampah anorganik yang membuat kandungan tanah menjadi terganggu. Salah
satunya yaitu, sampah plastik dan pupuk pestisida. Banyak orang yang tidak
perduli dan tidak menjaga anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Kegiatan produksi bahan anorganik yang berlebihan ikut andil dalam pencemaran
tanah.
Harapannya, semoga masyarakat lebih
memperhatikan lagi tentang pelestarian lingkungan serta mengurangi penggunaan
sampah anorganik agar kandungan tanah tetap terjaga dan dapat memberikan
manfaat yang baik pula bagi kita
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
dampak penumpukan sampah bagi kesuburan tanah?
1.3. Tujuan Penulisan
1.
Untuk memenuhi tugas
mata pelajara geografi.
2.
Untuk mengetahui apakah
dampak dari penumpukan sampah bagi kesuburan tanah.
1.4. Manfaat
1.
Mendapat nilai dari
guru pembimbing mata pelajaran geografi atas terselesainya tugas.
2.
Dapat menambah wawasan.
3.
Dapat mengetahui dampak
dari penumpukan sampah.
BAB II
DAMPAK
PENUMPUKAN SAMPAH BAGI KESUBURAN TANAH
2.1. Pengertian Sampah
Dan Tanah
Sampah
adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah
rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya,
sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai
binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah
industri, seperti plastik, logam dan kaleng. Plastik
menjadi salah satu bahan yang sering digunakan oleh manusia untuk berbagai hal
salah satunya adalah untuk membawa barang belanja. Di samping kegunaannya
tersebut plastik juga sering digunakan sebagai bungkus makanan ringan ataupun
sebagai bahan campuran untuk membuat berbagai hiasan. Di lain sisi plastik juga
memiliki dampak buruk bagi lingkungan sekitar jika sudah tak digunakan lagi.
Menurut Peraturan
Pemerintah RI No.150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk
produksi bio massa: “Tanah adalah salah satu
komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan
mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologis, dan
mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”. Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena
proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang.
Selain itu, menurunnya kualitas tanah juga dapat disebabkan limbah padat yang
mencemari tanah.
2.2.
Jenis Sampah Yang mengganggu Kesuburan Tanah
1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari
daerah : pemukiman penduduk ; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan
lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan
wisata, dapat berupa limbah padat dan cair. Limbah padat berupa sampah
anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
(non-biodegradable), misalnya kan-tong plastik, bekas kaleng minuman, bekas
botol plastik air mineral, dsb.
2.
Logam Berat Yang Terkandung Dalam
Plastik
Plastik terdiri atas
berbagai senyawa yang terdiri polietilen, polistiren, dan polivinil klorida.
Bahan-bahan tersebut bersifat inert dan rekalsitran. Senyawa lain penyusun plastik
yang disebut plasticizers terdiri: (a) ester asam lemak
(oleat, risinoleat, adipat, azelat, dan sebakat serta turunan minyak tumbuhan,
(b) ester asam phthalat, maleat, dan fosforat. Bahan tambahan untuk pembuatan
plastik seperti Phthalic Acid Esters (PAEs) danPolychlorinated
Biphenyls (PCBs) sudah diketahui sebagai karsinogen yang berbahaya
bagi lingkungan walaupun dalam konsentrasi rendah.
Sampah plastik dibuat dari bahan
sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasar, ditambah bahan-bahan
tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium, timbal, nikel) atau bahan
beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat
terurai atau terbakar. Penguraian plastik akan melepaskan berbagai jenis logam
berat dan bahan kimia lain yang dikandungnya. Bahan kimia ini terlarut dalam
air atau terikat di tanah, dan kemudian masuk ke tubuh kita melalui makanan dan
minuman. Sedangkan pembakaran plastik menghasilkan salah satu bahan paling
berbahaya di dunia, yaitu Dioksin. Dioksin adalah salah satu dari sedikit bahan
kimia yang telah diteliti secara intensif dan telah dipastikan menimbulkan
Kanker. Bahaya dioksin sering disejajarkan dengan DDT, yang sekarang telah
dilarang di seluruh dunia. Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi
berbagai logam berat yang terkandung di dalam plastik.
Menurut Darmono (1995), faktor
yang menyebabkan logam berat termasuk dalam kelompok zat pencemar adalah karena
adanya sifat-sifat logam berat yang tidak dapat terurai (non degradable) dan mudah
diabsorbsi. Organisme pertama yang terpengaruh akibat penambahan polutan logam
berat ke tanah atau habitat lainnya adalah organisme dan tanaman yang tumbuh
ditanah atau habitat tersebut. Dalam ekosistem alam terdapat interaksi antar
organisme baik interaksi positif maupun negatif yang menggambarkan bentuk
transfer energi antar populasi dalam komunitas tersebut. Dengan demikian
pengaruh logam berat tersebut pada akhirnya akan sampai pada hierarki rantai
makanan tertinggi yaitu manusia. Logam-logam berat diketahui dapat mengumpul
didalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh untuk jangka waktu
lama sebagai racun yang terakumulasi.
3.
Penggunaan Pupuk Pestisida
Penggunaan
pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang
menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman
tertentu karena hara
tanah semakin berkurang. Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman
tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan
tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap
pestisida tersebu
2.3.
Proses Pencemaran Tanah Oleh Sampah
Pencemaran tanah adalah jenis
pencemaran yang terjadi akibat limbah industry berupa larutan kimia atau
kandungan kimia yang terdapat pada bahan-bahan industry yang terkontaminasi
bersama dengan tanah itu. Misalnya oli sintesis yang dibuang sembarangan akan
membunuh cacing-cacing tanah yang berperan sebagai katalis dalam pertumbuhan
tumbuhan, dan penumpukan sampah non organic dapat menghambat kesuburan tanah. Pencemaran
tanah disebabkan oleh hasil pembuangan limbah yang mengandung bahan-bahan
anorganik yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng.
Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan mengakibatkan produktivitas
tanah akan berkurang. Penyebab pencemaran tanah diantaranya sampah-sampah
anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Jika suatu zat berbahaya tela dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Plastik menjadi salah
satu bahan yang sering digunakan oleh manusia untuk berbagai hal salah satunya
adalah untuk membawa barang belanja. Di samping kegunaannya tersebut plastik
juga sering digunakan sebagai bungkus makanan ringan ataupun sebagai bahan campuran
untuk membuat berbagai hiasan. Di lain sisi plastik juga memiliki dampak buruk
bagi lingkungan sekitar jika sudah tak digunakan lagi. Hal ini dikarenakan
sifat dari plastik tersebut yang susah diurai oleh tanah dan susah hancur
meskipun sudah terkubur di dalam tanah selama puluhan tahun. Bahan plastik
memang dapat diuraikan oleh tanah dengan membutuhkan waktu yang sangat lama
yakni sekitar 200 sampai dengan 400 tahun. Selain itu berdasarkan penelitian
sampah plastik bisa terurai dalam waktu 1000 tahun lamanya. Akibat dari proses
teruraui yang sangat lama, menimbulkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan
sekitar seperti munculnya zat kimia yang mencemari tanah. Dengan proses yang
susah diurai sampah plastik dapat membunuh pengurai tanah serta dapat menurunkan
kesuburan pada tanah. Oleh sebab itu mengetahui dari sifat plastik yang sangat
susah diurai oleh tanah dan dapat membunuh cacing atau pengurai dalam tanah,
banyak perusahaan yang menciptakan kantong dari plastik yang mudah hancur dan
diurai oleh tanah. Meskipun begitu alangkah baiknya jika kesadaran masyarakat
untuk mengontrol penggunaan plastik agar tidak berlebihan serta tidak
membuangnya di sembarangan tempat.
Limbah tersebut mengubah tingkat
keasaman tanah, sehingga kualitas tanah berubah. Biasanya tanda-tanda tanah
yang telah tercemar adalah dengan cara melihat warna dan baunya. Tanah yang
berwarna hitam menunjukan adanya indikasi bahwa tanah tersebut tercemar. Dan
ditambah bau yang tidak sedap jelas merupakan hubungan diantara keduanya. Efek
yang ditimbulkan oleh pencemaran lingkungan ini adalah ekosistem tumbuhan akan
terancam buruk dari segi pertumbuhannya .
2.4. Dampak Yang Ditimbulkan Bagi
Kesuburan Tanah
Timbulan sampah yang berasal dari
limbah domestik dapat mengganggu atau mencemari karena: lindi kkdimanfaatkan. Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen
dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah
dapat menimbulkan gangguan terhadap bioorganisme tanah, tumbuhan, merusak
struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik
yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun. Dalam hal ini plastik yang mengandung logam berat
seperti dioksin akan sangat berbahaya bagi kesehatan, lingkungan termasuk
tanah. Penurunan kesuburan tanah akan meningkat setiap tahunya jika pembuatan
plastik dalam beberapa tahun kedepan terus meningkat. Tanah akan mudah tererosi
karena penumpukan sampah plastik di permukaan tanah. Selain itu juga, akan
terjadi degradasi lahan yang mengakibatkan lapisan permukaan tanah tertutupi
oleh sampah plastik tersebut. Apalgi untuk pertanian semakin besar tanah
tersebut tercemar oleh sampah plastik maka akan terjadi penurunan produksi
pertanian dalam suatu wilayah, hal ini disebabkan oleh sulitnya ssampah plastik
tersebut diolah dalam tanah dan akan terjadi defisiensi hara dalam tanah.
Pasokan logam berat yang terkandung dalam tanah akan diserap oleh tanaman dan
mengakibatkan banyak masalah bagi kelangsungan hidup baik organism tanah,
manusia, hewan, tanaman serta ekosistem akan terganggu.
Dampak lainnya lagi yaitu:
1. Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan
berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan,
kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada
yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka
terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal
terhadap bahan pencemar, adapula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus
diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui,
hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengubah
pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan
dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
5. Keracunan dan Penyakit
2.5. Cara
Penanggulangan Limbah Plastik Bagi Kesuburan Tanah
Penanggulangan limbah
plastik tidak bisa lagsung dihilangkan atau dimusnahkan secara cepat karena
akan membutuhkan proses yang panjang. Namun kita bisa melakukan yang mudah dulu
misalnya memilah sampah organik dan non organik. Limbah domestik yang
berjumlah sangat banyak memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari
tanah. Pertama, sampah tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang
dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Oleh karena itu, sangatlah
bijaksana jika setiap rumah tangga dapat memisahkan sampah atau limbah atas dua
bagian yakni organik dan anorganik dalam dua wadah yang berbeda sebelum
diangkut ketempat pembuangan akhir. Sampah organik yang
terbiodegradasi dapat diolah, misalnya dijadikan bahan urukan, kemudian kita
tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai
lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll.
Mikroba (fungi dan
bakteri) secara tradisional berfungsi sebagai decomposer (pengurai).
Makhluk hidup yang telah mati akan diuraikan oleh mereka menjadi unsur-unsur
yang lebih mikro. Tanpa adanya mikroba decomposer, bumi kita ini
akan dipenuhi oleh bangkai dalam jumlah banyak. Mikroba decomposer inilah
yang digunakan untuk pengolahan sampah/limbah. Teknologi lingkungan yang
terbaru telah memungkinkan pengolahan sampah/limbah dengan perspektif lain.
Sampah pada awalnya dipilah antara organik dan non organik. Sampah non organik
akan didaur ulang, sementara sampah organik akan mengalami proses lanjutan
pembuatan kompos. Proses tersebut adalah menciptakan kondisi yang optimum
supaya kompos dapat dibuat dengan baik. Optimasi kondisi tersebut, selain
desain alat yang baik dan ventilasi untuk proses aerasi, adalah juga
menciptakan kondisi optimum bagi mikroba composteruntuk
melaksanakan proses composting. Parameter optimasinya bisa berupa
keasaman, suhu, dan medium pertumbuhan. Jika parameter tersebut diperhatikan,
maka proses composting diharapkan bisa efektif dan efisien.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sampah
adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Tanah adalah salah
satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan
mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologis, dan
mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Timbulan
sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan.
Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida,
adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan
gangguan terhadap bioorganisme tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan
tekstur tanah. Penanggulangan
limbah plastik tidak bisa lagsung dihilangkan atau dimusnahkan secara cepat
karena akan membutuhkan proses yang panjang. Pertama, sampah tersebut kita
pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
(biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable).
Sampah organik yang terbiodegradasi dapat diolah, misalnya dijadikan bahan
urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan.
3.2. Saran
Tanah merupakan
bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti
kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari
tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian
besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah
menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung
kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan
udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
DAFTAR PUSTAKA
N. M. Heriyanto. 2012. Kandungan Logam Berat Padatumbuhan, Tanah, Air,
Ikan Dan Udang Di Hutan Mangrove.pdf. Diakses pada tanggal 21 oktober 2012
http://carolinaeva.blogspot.co.id/2012/10/pengaruh-sampah-plastik-pada-kesuburan.html