Diii hotel
Sapta Pesona Pariwisata


Sapta pesona merupakan sebutan bagi 7 unsur pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata di indonesia. Sapta Pesona terdiri dari:

  1. Aman.
  2. Tertib.
  3. Bersih.
  4. Sejuk.
  5. Indah.
  6. Ramah.
  7. Kenangan.

1. Aman (Keamanan).
Tujuan: menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan dan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, sehingga wisatawan tidak merasa cemas dan dapat menikmati kunjungannya.

Bentuk Aksi:

  • Tidak mengganggu wisatawan.
  • Menolong dan melindungi wisatawan.
  • Bersahabat terhadap wisatawan.
  • Memelihara keamanan lingkungan.
  • Membantu memberi informasi kepada wisatawan.
  • Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular.
  • Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas publik.

2. Tertib (Ketertiban)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang tertib bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu nenberikan layanan teratur dan efektif bagi wisatawan.

Bentuk Aksi:

  • Mewujudkan budaya antri.
  • Memelihara lingkungandengan mentaati peraturan yang berlaku.
  • Disiplin/tepat waktu.
  • Serba teratur, rapi dan lancar.
  • Seua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat menunjukkan keteraturan yang tinggi.

3. Bersih (Kebersihan)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan higienis bagi wisatawan.

Bentuk Aksi:

  • Tidak membuang sampah/limbah sembarangan.
  • Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan daya tarik wisata.
  • Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis.
  • Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman yang bersih.
  • Pakaian dan penampilan petugas yang bersih dan rapi.

4. Sejuk (kesejukan)
Tujuan: menciptakan lingkungan yang nyaman bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang nyaman dan rasa ”betah” bagi wisatawan, sehingga mendorong lama tinggal dan kunjungan lebih panjang.

Bentuk Aksi:
  • Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon.
  • Memelihara penghijauan di daya tarik wisata serta jalur wisata.
  • Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel, penginapan, restoran, alat transportasi dan tempat lainnya.


5. Indah (Keindahan)
Tujuan: Menciptakan Lingkungan yang indah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi wisatawan, sehingga mendorong promosi ke kalangan/pasar yang lebih luas dan potensi kunjungan ulang.

Bentuk Aksi:

  • Menjaga keindahan daya tarik wisata dalam tatanan yang harmoni dan alami.
  • Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib, dan serasi serta menjaga karakter lokal.
  • Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh sebagai elemen estetika lingkungan yang bersifat natural.
6. Ramah (Keramah tamahan)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang akrab, bersahabat serta seperti di ”rumah sendiri” bagi wisatawan, sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi prospek pasar yang lebih luas.


Bentuk Aksi:

  • Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu wisatawan.
  • Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan.
  • Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang terpuji.
  • Menampilkan senyum dan keramahtamahan yang tulus.

7. Kenangan.
Tujuan: menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan, sehingga pengalaman perjalanan/kunjungan wisata yang dilakukan dapat terus membekas dalam benak wisatawan, dan menumbuhkan motivasi untuk berkunjung ulang.

Bentuk Aksi:

  • Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal.
  • Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih, sehat dan menarik.
  • Menyediakan cenderamata yang menarik, unik/khas serta mudah dibawa.


Diii hotel
DAMPAK PENUMPUKAN SAMPAH BAGI KESUBURAN TANAH

MAKALAH
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi yang dibimbing oleh Ibu
Mufrikhatul Walidaini.






Oleh:

1.      Titi Sari Sinung Rahayu
2.      Denda Ani Soraya
3.      Desita
4.      Buyu Handoyo
5.      Herman Agung Hidayat




DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 TANJUNG

  2016


KATA  PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami juga berterima kasih kepada Ibu guru pembimbing yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.  Serta tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Atas dukungan semua pihak, kami mengucapkan banyak terima kasih.
Semoga makalah ini dapat membantu memperluas pengetahuan kita.  Kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.



Tanjung, 25 Mei 2016

                                                                                                  Penyusun




BAB IPENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
        Tanah merupakan bagian daratan yang terbanyak dan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan seperti, untuk bahan bangunan dan tempat untuk bercocok tanam. Khususnya untuk bercocok tanam, tanah memiliki kandungan yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Tanah yang baik yaitu tanah yang kandungannya terjaga dengan baik dan tanpa ada campuran zat berbahayanya.
        Kenyataan saat ini tanah sudah terpolusi oleh sampah anorganik yang membuat kandungan tanah menjadi terganggu. Salah satunya yaitu, sampah plastik dan pupuk pestisida. Banyak orang yang tidak perduli dan tidak menjaga anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan produksi bahan anorganik yang berlebihan ikut andil dalam pencemaran tanah.
        Harapannya, semoga masyarakat lebih memperhatikan lagi tentang pelestarian lingkungan serta mengurangi penggunaan sampah anorganik agar kandungan tanah tetap terjaga dan dapat memberikan manfaat yang baik pula bagi kita

1.2.Rumusan  Masalah
1.      Bagaimanakah dampak penumpukan sampah bagi kesuburan tanah?




1.3.       Tujuan  Penulisan
1.      Untuk memenuhi tugas mata pelajara geografi.
2.      Untuk mengetahui apakah dampak dari penumpukan sampah bagi kesuburan tanah.


1.4.     Manfaat
1.    Mendapat nilai dari guru pembimbing mata pelajaran geografi atas terselesainya tugas.
2.    Dapat menambah wawasan.
3.    Dapat mengetahui dampak dari penumpukan sampah.













BAB II
DAMPAK PENUMPUKAN SAMPAH BAGI KESUBURAN TANAH


2.1. Pengertian Sampah Dan Tanah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng. Plastik menjadi salah satu bahan yang sering digunakan oleh manusia untuk berbagai hal salah satunya adalah untuk membawa barang belanja. Di samping kegunaannya tersebut plastik juga sering digunakan sebagai bungkus makanan ringan ataupun sebagai bahan campuran untuk membuat berbagai hiasan. Di lain sisi plastik juga memiliki dampak buruk bagi lingkungan sekitar jika sudah tak digunakan lagi.
Menurut Peraturan Pemerintah RI No.150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologis, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”. Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.


2.2.   Jenis Sampah Yang mengganggu Kesuburan Tanah

1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah : pemukiman penduduk ; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-tong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2.      Logam Berat Yang Terkandung Dalam Plastik

Plastik terdiri atas berbagai senyawa yang terdiri polietilen, polistiren, dan polivinil klorida. Bahan-bahan tersebut bersifat inert dan rekalsitran. Senyawa lain penyusun plastik yang disebut plasticizers terdiri: (a) ester asam lemak (oleat, risinoleat, adipat, azelat, dan sebakat serta turunan minyak tumbuhan, (b) ester asam phthalat, maleat, dan fosforat. Bahan tambahan untuk pembuatan plastik seperti Phthalic Acid Esters (PAEs) danPolychlorinated Biphenyls (PCBs) sudah diketahui sebagai karsinogen yang berbahaya bagi lingkungan walaupun dalam konsentrasi rendah.
Sampah plastik dibuat dari bahan sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasar, ditambah bahan-bahan tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium, timbal, nikel) atau bahan beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat terurai atau terbakar. Penguraian plastik akan melepaskan berbagai jenis logam berat dan bahan kimia lain yang dikandungnya. Bahan kimia ini terlarut dalam air atau terikat di tanah, dan kemudian masuk ke tubuh kita melalui makanan dan minuman. Sedangkan pembakaran plastik menghasilkan salah satu bahan paling berbahaya di dunia, yaitu Dioksin. Dioksin adalah salah satu dari sedikit bahan kimia yang telah diteliti secara intensif dan telah dipastikan menimbulkan Kanker. Bahaya dioksin sering disejajarkan dengan DDT, yang sekarang telah dilarang di seluruh dunia. Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai logam berat yang terkandung di dalam plastik.
Menurut Darmono (1995), faktor yang menyebabkan logam berat termasuk dalam kelompok zat pencemar adalah karena adanya sifat-sifat logam berat yang tidak dapat terurai (non degradable) dan mudah diabsorbsi. Organisme pertama yang terpengaruh akibat penambahan polutan logam berat ke tanah atau habitat lainnya adalah organisme dan tanaman yang tumbuh ditanah atau habitat tersebut. Dalam ekosistem alam terdapat interaksi antar organisme baik interaksi positif maupun negatif yang menggambarkan bentuk transfer energi antar populasi dalam komunitas tersebut. Dengan demikian pengaruh logam berat tersebut pada akhirnya akan sampai pada hierarki rantai makanan tertinggi yaitu manusia. Logam-logam berat diketahui dapat mengumpul didalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh untuk jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi.

3.      Penggunaan Pupuk Pestisida

Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebu




2.3.  Proses Pencemaran Tanah Oleh Sampah

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam tanah, air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) tanah, air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi: Pencemaran air, Pencemaran udara, Pencemaran tanah, Pencemaran logam berat dan Pencemaran suara.
Pencemaran tanah adalah jenis pencemaran yang terjadi akibat limbah industry berupa larutan kimia atau  kandungan kimia yang terdapat pada bahan-bahan industry yang terkontaminasi bersama dengan tanah itu. Misalnya oli sintesis yang dibuang sembarangan akan membunuh cacing-cacing tanah yang berperan sebagai katalis dalam pertumbuhan tumbuhan, dan penumpukan sampah non organic dapat menghambat kesuburan tanah. Pencemaran tanah disebabkan oleh hasil pembuangan limbah yang mengandung bahan-bahan anorganik yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng. Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang. Penyebab pencemaran tanah diantaranya sampah-sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri.  Jika suatu zat berbahaya tela dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Plastik menjadi salah satu bahan yang sering digunakan oleh manusia untuk berbagai hal salah satunya adalah untuk membawa barang belanja. Di samping kegunaannya tersebut plastik juga sering digunakan sebagai bungkus makanan ringan ataupun sebagai bahan campuran untuk membuat berbagai hiasan. Di lain sisi plastik juga memiliki dampak buruk bagi lingkungan sekitar jika sudah tak digunakan lagi. Hal ini dikarenakan sifat dari plastik tersebut yang susah diurai oleh tanah dan susah hancur meskipun sudah terkubur di dalam tanah selama puluhan tahun. Bahan plastik memang dapat diuraikan oleh tanah dengan membutuhkan waktu yang sangat lama yakni sekitar 200 sampai dengan 400 tahun. Selain itu berdasarkan penelitian sampah plastik bisa terurai dalam waktu 1000 tahun lamanya. Akibat dari proses teruraui yang sangat lama, menimbulkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan sekitar seperti munculnya zat kimia yang mencemari tanah. Dengan proses yang susah diurai sampah plastik dapat membunuh pengurai tanah serta dapat menurunkan kesuburan pada tanah. Oleh sebab itu mengetahui dari sifat plastik yang sangat susah diurai oleh tanah dan dapat membunuh cacing atau pengurai dalam tanah, banyak perusahaan yang menciptakan kantong dari plastik yang mudah hancur dan diurai oleh tanah. Meskipun begitu alangkah baiknya jika kesadaran masyarakat untuk mengontrol penggunaan plastik agar tidak berlebihan serta tidak membuangnya di sembarangan tempat.
Limbah tersebut mengubah tingkat keasaman tanah, sehingga kualitas tanah berubah. Biasanya tanda-tanda tanah yang telah tercemar adalah dengan cara melihat warna dan baunya. Tanah yang berwarna hitam menunjukan adanya indikasi bahwa tanah tersebut tercemar. Dan ditambah bau yang tidak sedap jelas merupakan hubungan diantara keduanya. Efek yang ditimbulkan oleh pencemaran lingkungan ini adalah ekosistem tumbuhan akan terancam buruk dari segi pertumbuhannya .






2.4.  Dampak Yang Ditimbulkan Bagi Kesuburan Tanah


Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu atau mencemari karena: lindi kkdimanfaatkan. Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bioorganisme tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun. Dalam hal ini plastik yang mengandung logam berat seperti dioksin akan sangat berbahaya bagi kesehatan, lingkungan termasuk tanah. Penurunan kesuburan tanah akan meningkat setiap tahunya jika pembuatan plastik dalam beberapa tahun kedepan terus meningkat. Tanah akan mudah tererosi karena penumpukan sampah plastik di permukaan tanah. Selain itu juga, akan terjadi degradasi lahan yang mengakibatkan lapisan permukaan tanah tertutupi oleh sampah plastik tersebut. Apalgi untuk pertanian semakin besar tanah tersebut tercemar oleh sampah plastik maka akan terjadi penurunan produksi pertanian dalam suatu wilayah, hal ini disebabkan oleh sulitnya ssampah plastik tersebut diolah dalam tanah dan akan terjadi defisiensi hara dalam tanah. Pasokan logam berat yang terkandung dalam tanah akan diserap oleh tanaman dan mengakibatkan banyak masalah bagi kelangsungan hidup baik organism tanah, manusia, hewan, tanaman serta ekosistem akan terganggu.
Dampak lainnya lagi yaitu:
1.      Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, adapula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2.      Peledakan Hama
3.      Gangguan Keseimbangan Lingkungan      
Punahnya spasies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu.
4.      Kesuburan Tanah Berkurang
5.      Keracunan dan Penyakit

2.5.  Cara Penanggulangan Limbah Plastik Bagi Kesuburan Tanah


Penanggulangan limbah plastik tidak bisa lagsung dihilangkan atau dimusnahkan secara cepat karena akan membutuhkan proses yang panjang. Namun kita bisa melakukan yang mudah dulu misalnya memilah sampah organik dan non organik.  Limbah domestik yang berjumlah sangat banyak memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari tanah. Pertama, sampah tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Oleh karena itu, sangatlah bijaksana jika setiap rumah tangga dapat memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan anorganik dalam dua wadah yang berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir. Sampah organik yang terbiodegradasi dapat diolah, misalnya dijadikan bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll.
Mikroba (fungi dan bakteri) secara tradisional berfungsi sebagai decomposer (pengurai). Makhluk hidup yang telah mati akan diuraikan oleh mereka menjadi unsur-unsur yang lebih mikro. Tanpa adanya mikroba decomposer, bumi kita ini akan dipenuhi oleh bangkai dalam jumlah banyak. Mikroba decomposer inilah yang digunakan untuk pengolahan sampah/limbah. Teknologi lingkungan yang terbaru telah memungkinkan pengolahan sampah/limbah dengan perspektif lain. Sampah pada awalnya dipilah antara organik dan non organik. Sampah non organik akan didaur ulang, sementara sampah organik akan mengalami proses lanjutan pembuatan kompos. Proses tersebut adalah menciptakan kondisi yang optimum supaya kompos dapat dibuat dengan baik. Optimasi kondisi tersebut, selain desain alat yang baik dan ventilasi untuk proses aerasi, adalah juga menciptakan kondisi optimum bagi mikroba composteruntuk melaksanakan proses composting. Parameter optimasinya bisa berupa keasaman, suhu, dan medium pertumbuhan. Jika parameter tersebut diperhatikan, maka proses composting diharapkan bisa efektif dan efisien.












BAB III
 PENUTUP

3.1. Kesimpulan
            Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologis, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Timbulan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bioorganisme tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah.  Penanggulangan limbah plastik tidak bisa lagsung dihilangkan atau dimusnahkan secara cepat karena akan membutuhkan proses yang panjang. Pertama, sampah tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Sampah organik yang terbiodegradasi dapat diolah, misalnya dijadikan bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan.



3.2. Saran
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.





























DAFTAR PUSTAKA

N. M. Heriyanto. 2012. Kandungan Logam Berat Padatumbuhan, Tanah, Air, Ikan Dan Udang Di Hutan Mangrove.pdf. Diakses pada tanggal 21 oktober 2012
http://carolinaeva.blogspot.co.id/2012/10/pengaruh-sampah-plastik-pada-kesuburan.html